KEJAYAAN ARMADA LAUT INDONESIA
Ehh,.Liat acara nama dan peristiwa, yg di tayangin di salah satu stasiun televisi pada tanggal 15 oktb 2011 lalu.
Ciamiiiiiiiiiiiiiik….luaaar biasaaaaaaa….benar benar dahsyaaaat…ternyata di era 60 an, tepat nya tahun 1962 – 1970, kita pernah punya armada laut yang melegenda dan sangat di takuti diseluruh asia, dan hanya mampu di imbangi INGGRIS dan AS…bahkan saat itu seluruh kapal perang belanda di suruh menyikir bila berhadapan dengan kapal perang indonesia yang di datangkan dari uni soviet (KRI IRIAN, itulah nama monster laut yang pernah mengabdikan dirinya di perairan nusantara) konon karena kehadiran KRI IRIAN, karel doorman (kapal perang belanda yang di datangkan ke irian) lansung putar haluan, juga saat itu kita sudah memiliki 10 kapal selam ,serta berbagai kapal perang lain di bawah KRI IRIAN.
Begitu luar biasanya kapal perang ini sehingga menjadikan nya sebagai salah satu kapal kesayangan president uni soviet saat itu (nikita),dan hebatnya diplomasi kita bisa mendatangkan nya ke indonesia (uni soviet membuat beberapa jenis saja kapal macam ini dan tidak pernah menjualnya ke Negara lain,satu satunya Negara selain uni soviet hanya indonesia yang punya). material kapal ini di lapisi baja pelindung yang lebih dari 100mm (agak lupa klo ga 105mm ya 150mm, dan ketebalan baja pelapis tersebut sebanding dengan baja kapal induk yg sekarang).
Dilengkapi dengan 3 meriam utama (masing – masing 130cm), dimana saat berlatih menembak di pulau karang, langsung pulau tersebut seolah olah tenggelam karena kedahsyatan amunisi yang di luncurkan dari moncong sebesar itu (hingga saat ini hanya KRI IRIAN yang punya meriam segedhe itu di armada AL kita) dia juga punya beberapa meriam di lambung nya yang tak kalah hebat.
Ditambah lagi ni kapal punya tiga radar.yakni untuk udara,radar laut, dan sonar untuk deteksi bawah laut sehingga si KRI IRIAN ini sering juga di sebut sebagai BENTENG APUNG. Dia juga mampu menampung 2000an personil.
Dengan demikian di era itu indonesia benar benar jadi Negara yang sangat di perhitungkan di dunia (itu belum termasuk armada AU kita,yang juga memiliki beragam pesawat tercangih di era 60 - 70an,yang sempet bikin ausie keder karena pembom kita masuk dan drop sampah di wilayahnya tanpa ketahuan)
Julukan macan asia pun disandang indonesia, di samping alutsita nya yang menggetarkan lawan maupun kawan,tentara elit indonesia pun saat itu sudah terbentuk RPKAD (skrng KOPASSUS) juga lahir komando pasukan katak (KOPASKA) sehingga lengkaplah sudah kekuatan yang benar benar tangguh berkelas dunia.
Namun sayang karena pergolakan politik dengan dilengserkannya pak karno ,dan diteruskan Suharto yang anti blok timur yang akhirnya memensiunkan seluruh alutsita buatan soviet.
Sayang sungguh di sayangkan,karena semenjak KRI IRIAN di besi tua kan hingga saat ini indonesia tidak punya kapal perang yang sekelas ini lagi (setahu saya kita mengoperasikan kelas frigate dan korvet saja juga cuma beberapa kapal selam) yang mana di acara tersebut di sebutkan bahwa kelas korvet itu masih 4 tingkat di bawah kelas KRI IRIAN,jadi bisa di bayangkan betapa ganas nya sang monster laut ini.
Bagi indonesia yang sebagian besar wilayahnya lautan/Negara maritime,sudah selayaknya (bahkan boleh di bilang sebagai keharusan) memiliki armada laut dan udara yang kuat.dimana armada yang kuat ini bukan ditujukan untuk berperang namun untuk menjaga kedaulatn NKRI (selama masa pengabdian nya KRI IRIAN belom pernah bertempur langsung dengan lawan nya…..maklum rata – rata langsuung ngaciiiir bila sang monster datang). jadi dengan armada yang kuat kita bahkan tidak perlu berperang untuk menegaskan wilayah dan kedaulatan kita (coba kita rasakan dengan sekarang yang sering di remehkan dan di pandang sebelah mata oleh Negara tetangga,tak jarang juga kita sering dilecehkan)
Semoga kelak nama INDONESIA benar-benar menggelora di dunia
…JALES VIVA JAYA MAHE…
Wednesday, October 19, 2011
Tuesday, September 27, 2011
THE INDONESIAN FROGMEN '' KOPASKA''
TNI AL KOPASKA (KOMANDO PASUKAN KATAK)
TNI AL – KOPASKA
Kopaska (Komando Pasukan Katak) adalah Satuan pasukan khusus matra laut ini dikenal sebagai “Navy Seal” nya Indonesia.Yang bermarkas di Armada timur(Armatim). Memang di tinjau dari aspek kelahirannya, KOPASKA sangat terkait dengan U.S. NAVY Seal. Tiga orang prajurit ALRI di masa orla (1961) diberangkatkan ke depo – depo pendidikan US NAVY guna mendalami tehnik peperangan laut khusus yaitu selam tempur, UDT (Underwater Demolition Team), infiltrasi lewat laut dan pengamatan pantai. Kopaska dibentuk mendesak dan mendadak akibat akan dilaksanakannya operasi trikora untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda. Panglima AL R.E Martadinata saat itu memutuskan untuk membentuk pasukan khusus aspek laut (atas perintah Bung Karno) untuk memperlancar terlaksananya misi yang bisa terbilang “mission impossible” bagi kekuatan ALRI yang saat itu sebenarnya belum siap untuk melaksanakan perintah tersebut. Manusia katak yang lazim disebut “Frogmen” ini berkualifikasi 4 media yaitu darat, laut dan udara serta bawah air. Kemampuan bawah air inilah “kesaktian utama” para manusia katak tempur di seluruh dunia. Sesuai namanya Kopaska adalah “biang” nya segala metode pertempuran yang berbau “air”. Semua pasukan khusus AD, AU dan AL yang mendalami ilmu tempur bawah air pasti akan berurusan dengan satuan elit AL berbaret biru tua ini. Bagaimana tidak? Pengalaman panjang puluhan tahun menempa para prajurit terbaik AL ini menjadi pasukan tangguh yang dipercaya menjalankan misi penting dalam operasi tempur yang dilaksanakan ABRI / TNI. Letjen TNI Ryamizard (Pangkostrad saat itu) mempercayakan pendidikan intelijen aspek laut untuk calon anggota Ton Tai Pur kepada KOPASKA. Tak tanggung – tanggung instruktur KOPASKA yang diturunkan adalah mereka yang telah berkualifikasi setara US NAVY SEAL.
Kopaska diresmikan Presiden Sukarno pada tanggal 31 Maret 1962. Saat itu didemostrasikan kemampuan UDT dan pembersihan ranjau di depan presiden di dermaga ujung Surabaya. Bung Karno nampak puas dengan kemampuan Kopaska itu. Padahal sesungguhnya, komposisi prajurit pasukan katak sebagai satuan tempur belum sempurna. Masih kurang beberapa puluh personel lagi mencapai jumlah personel yang cukup untuk melaksanakan perintah operasi yang dibebankan pada Kopaska.
Maka dari itu Kopaska saat itu mendidik pasukan hingga 3 angkatan yaitu : angkatan I adalah calon korps pelatih pasukan katak. Angkatan II sebagai anggota unit tempur yang diambil dari anggota ALRI yang minimal 2 tahun pernah bertugas di kapal perang. Dan Angkatan III adalah 3 peleton anggota RPKAD yang dilatih menjadi “frogmen”.
HIRARKI
Komando Pasukan Katak adalah pasukan khusus berkualifikasi komando dan ke –paska – an yang menempati hirarki tertinggi dalam lingkungan kombatan di TNI – AL bersama dengan “saudara” nya yaitu Yon Taifib di Korps Marinir. Hal ini dikarenakan untuk menjadi anggota pasukan katak harus mempunyai kemampuan diatas rata – rata Dan bisa bergerak secara individual. TNI – AL tidak main – main dalam merekrut para prajurit baru di satuan elit berbaret biru tua ini. Standart yang tinggi, pengalaman bertugas di KRI dan IQ diatas rata – rata adalah syarat mutlak seorang prajurit KOPASKA. Kopaska juga bergerak atas perintah langsung Panglima TNI.
STRUKTUR ORGANISASI
Satuan Pasukan Katak Armada Barat
Detasemen 1 Anti Teror
Detasemen 2 Operasi Khusus
Detasemen 3 SAR dan Combat Salvage
Detasemen 4 EOD
Detasemen 5 UDT (UNDER WATER DEMOLITION TEAM)
Detasemen ini yang dulu (operasi TRIKORA) yang njebol lambung kapal karel doorman nya belanda.
Detasemen 6 Special Boat Unit
Satuan Pasukan Katak Armada Timur
Detasemen 1 Anti Teror
Detasemen 2 Operasi Khusus
Detasemen 3 SAR dan Combat Salvage
Detasemen 4 EOD
Detasemen 5 UDT Detasemen 6 Special Boat Unit
Satuan Kopaska saat ini bernaung di bawah Komando Armada (Barat dan Timur). Masing – masing dipimpin oleh seorang Kolonel/Letkol senior dari berbagai korps dalam TNI AL yang duluya juga pernah menempuh pendidikan Kopaska. Wakil Danpaska adalah Letkol dan detasemen dibawahnya dipimpin oleh seorang Mayor atau Kapten. Diharapkan untuk masa yang akan datang Kopaska mempunyai satu orang komandan pusat SATPASKA berpangkat Laksamana Pertama. Dengan adanya sistem terpusat seperti itu maka terciptalah satu komando pusat sehingga terciptalah keselarasan dan kebijakan mengenai latihan, persenjataan, peralatan yang ter integrasi antara satpaska yang bertempat di Armatim dan Armabar. Kopaska juga akan resmi menyandang gelar pasukan komando. Dansatpaska TNI – AL bisa juga memproteksi anggotanya dari tekanan dan kepentingan pihak luar atau para petinggi TNI / TNI – AL yang tidak sesuai dengan karakter dan tupoksi pasukannya. Seperti sekarang, anggota Kopaska juga ada yang tergabung dalam Den Jaka Korps Marinir. Hal ini sempat menjadi Kontroversi dan polemik tersendiri antara petinggi Korps Marinir dan petinggi TNI – AL mantan Kopaska. Karena mereka adalah 2 pasukan dengan 2 karakter, kultur dan tradisi yang berbeda. Walaupun keahlian tempur bisalah dikatakan hampir sama. Toh, secara gampang orang awam akan berpikir “katak itu juga kan amfibi” karena Taifib juga bisa melakukan UDT,Reconnaissance di wilayah pantai yang akan didarati sampai memasang rambu untuk pendaratan seperti yang dilakukan Kopaska. Namun Taifib adalah bagian dari korps Marinir dan apa yang dilakukan Taifib secara keseluruhan adalah hanya untuk kelancaran operasi amfibi pasukan marinir. Berbeda dengan Kopaska yang melaksanakan tugas Special Naval Warfare secara utuh untuk kepentingan TNI AL dan TNI. Pertanyaan kian memuncak kala itu karena faktanya satuan masing – masing (Kopaska dan Taifib) telah punya unit penanggulangan teror. Jadi untuk apa disatukan dalam Detasemen Jala Mengkara? Apakah agar supaya lebih terlihat sangar, keren dan fenomenal? Seperti saudara tuanya di SAT 81 Gultor? Tapi, harap diingat kalau Anggota SAT 81 Gultor adalah murni anggota Kopassus semuanya dan bukan campuran dari satuan khusus matra darat lainnya seperti Raider dan Ton Tai Pur. Sebab rasanya baru kali kita dengar Marinir dan Kopaska bergabung dalam satu kesatuan selain dalam Paspampres. Dan seharusnya, kalau memang nyatanya Den Jaka ber anggota campuran Taifib Marinir dan Kopaska maka akan lebih tepat kalau jalur komando atas pasukan itu berada langsung dibawah KSAL dengan nama DEN JAKA TNI – AL. Bukan dibawah KORPS MARINIR seperti sekarang.
SISTEM REKRUITMEN
Hanya prajurit matra laut yang mempunyai standart diatas rata – rata dan kemampuan fisik prima yang dapat menjadi anggota Kopaska. Dan di lingkungan matra laut terdapat fakta hanya segelintir prajurit yang mampu bertahan dan lulus dari pendidikan pasukan katak di Sepaskal KODIKAL Surabaya ini. Sedikitnya calon yang lulus dalam pendidikan ini menandakan bahwa TNI – AL tidak sembarangan merekrut prajurit Kopaska. Karena tugas yang diemban Kopaska bisa dikatakan sangat berat dan mencakup wahana empat media (darat, laut, udara dan bawah air) sesuai kodratnya sebagai pasukan amfibi. Persyaratan Calon Prajurit Kopaska :
Anggota TNI AL (Non anggota Korps Marinir)
Berdinas minimum 2 thn di KRI / Kapal Perang RI
Lulus Kesamaptaan (standart pasukan khusus TNI)
Lulus Tes Berenang (militer, gaya katak dan gaya bebas)
Lulus Tes Ketahanan Air
Lulus Psikotest khusus
Lulus Wawancara dan Secara sadar mengikuti tes dan pendidikan tanpa paksaan siapapun
Mempunyai wawasan luas baik militer atau umum dan kemampuan mengoperasikan peralatan tempur dan senjata dengan baik
Setelah lulus penyaringan dan mendapat perintah untuk menempuh dikbrevet paska, maka calon diberangkatkan ke Sepaskal Kodikal TNI AL Surabaya. Disana tes terakhir mencakup keseluruhan materi tes bagi para calon. Yang tidak lulus akan dikembalikan ke satuan asalnya.
PENDIDIKAN KOPASKA
Pendidikan Kopaska memakan waktu hampir 10 bulan terbagi atas beberapa tahap yang meliputi teori dan praktek lapangan baik di darat dan laut. Materi pendidikan Kopaska terdiri atas :
Akademik Paska
Kepaskaan
Dik Komando (telah melaksanakan sendiri, sebelumnya bergabung dengan Marinir)
Terjun (Static dan AFF). Setelah melaksanakan terjun dasar mendarat di darat selanjutnya adalah spesialisasi kemampuan terjun ( statik & free fall) untuk mendarat di rig-rig lepas pantai dan laut.
Inteligen Tempur
Sabotase dan kontra sabotase
Demolisi bawah air
Latihan pemantapan (berganda)
Pendidikan Komando Kopaska sebenarnya berkiblat pada metode pendidikan Komando Kopassus dan telah dilaksanakan sendiri oleh Kopaska. Sampai saat ini biasanya ada pelatih dari Batujajar yang datang bertandang atau diundang untuk melatih di Kopaska. Hal terkait dengan sejarah dimana anggota awal Kopaska (angkatan III) adalah 3 peleton anggota RPKAD pada tahun 60-an ketika Operasi Trikora didengungkan. Para Kopaska “dadakan” inilah yang akan menjebol lambung kapal induk Belanda Karel Doorman dengan menggunakan Torpedo Berjiwa. Mereka kembali ke RPKAD pada tahun 1964. Berkaca dari kesuksesan tersebut para calon anggota Kopaska diharuskan menempuh pendidikan Komando di Batujajar sebelum menempuh kualifikasi Paska. Sebenarnya bukan itu masalahnya. Yang diperlukan adalah skill individual dan standart diatas rata – rata yang dituntut Kopaska tidak terpenuhi lewat pendidikan komando marinir. Mungkin sedari awal Kopaska merasakan ketidak sesuaian antara doktrin Marinir dengan doktrin Kopaska pada pendidikan Komando ala Marinir ini karena diperuntukkkan untuk pasukan reguler yang berskala besar dan hanya ditempuh 2 bulan saja di PUSLATPUR MARINIR Karang Tekok Situbondo. Pendidikan Komando ala Marinir tak beda dengan pendidikan kecabangan Infanteri pada TNI – AD. Sangat berbeda sekali dengan pelatihan komando Kopassus Batujajar yang sangat “terasa” special force – nya dengan metode yang 100 % menggerakkan unit kecil setingkat regu atau individu. Tidak ada istilah bertempur dengan ukuran lebih besar dari ukuran peleton di Kopassus. Maka dari itu standard diatas rata – rata harus dilekatkan dengan prajurit baret merah ini. Namun di masa itu, Kopaska tak bisa bergerak karena KSAL sepertinya tidak menanggapi opsi keberatan para manusia katak ini. Hingga pada akhirnya mereka akhirnya bisa mengadakan pendidikan komando secara mandiri.
Pendidikan Kopaska diawali dengan indoktrinasi dan gemblengan fisik yang membuat lelah luar biasa terutama otot kaki. Maklum kesaktian utama pasukan katak adalah menyelam dan bertempur dibawah air. Masa latihan pertama selama 1,5 bulan itu diakhiri dengan “Hell Week” yang sangat menguras tenaga karena para siswa baik Pa, Ba dan Ta digojlok sama standard pasukan khusus. Mereka selalu dikejutkan dengan kegiatan tiba – tiba dan tak terduga. Seperti renang laut di tengah malam, senam perahu karet, dayung, tidur sebentar lantas 10 menit kemudian para siswa disuruh melakukan halang rintang, push up dan pull up atau digebuki oleh para pelatih untuk melatih mental serta ujian lisan tentang teori yang telah diberikan. Itu hanya untuk membuktikan bahwa seseorang bisa berpikir 10 kali lipat dalam keadaan terdesak dan tantangannya adalah bagaimana caranya bisa berpikir seperti itu secara sadar dan tidak gegabah. Karena itulah hakikat sebuah pasukan khusus yang bisa menyelesaikan misinya dengan cepat, tuntas dan rapi. Fase selanjutnya adalah pembinaan kelas selama 2,5 bulan plus sebulan praktek. Teori yang didapat antara lain adalah : pengintaian pantai, demolisi dan sabotase. Daerah latihan Kopaska pada ini adalah seputar pantai wilayah gresik atau pantai di daerah Puslatpur Marinir Karang Tekok Situbondo. Tapi jangan kira walaupun pembinaan kelas, para siswa tetap diwajibkan lari dan berenang baik dalam kolam maupun laut.
Tahap berikutnya adalah materi pendidikan komando. Pada tahap inilah para calon pasukan katak dihadapkan pada materi perang darat dan unconventional warfare pada beberapa sub materi yaitu : Perang Hutan, Perang Jarak Dekat, Navigasi, Sea and Jungle Survival, Baca peta, pengenalan berbagai senjata api, daki serbu, mounteenering, Combat SAR dan intelijen tempur serta beladiri tangan kosong. Pasukan Katak menggunakan regu berjumlah 7 personel dalam setiap aksinya namun jangan salah, mereka dilatih juga secara individual untuk sabotase dan penyusupan yang memang tidak bisa dilaksanakan keroyokan. Biasanya ada pelatih dari Kopassus yang ikut melatih di tahap ini untuk menjaga kualitas lulusan. Materi Komando Kopaska dijalani selama 4 bulan dengan pemadatan dan penyesuaian materi sesuai keperluan Kopaska. Disini juga terdapat materi pelolosan dan Kamp tawanan yang membikin bulu kuduk merinding karena sangat brutal dan tak kenal ampun. Sapabila tak punya mental baj, siksaan fisik bertubi – tubi dari pelatih yang berperan sebagai musuh apabila si siswa tertangkap…cukuplah membuat si calon Kopaska mundur dari pendidikan karena cidera atau stress.
Lulus dari tahap komando, selanjutnya siswa Kopaska dikirim ke sekolah para untuk mempelajari dasar terjun payung militer. Pendidikan ini bisa ditempuh di Sekolah Para Korps Marinir Gunung Sari Surabaya. Bisa juga di tempuh di Sekolah Para Pusdik Kopassus Batu Jajar Bandung atau Sekolah Para TNI AU di WING III Diklat Paskhas AU Lanud Sulaiman Bandung. Namun biasanya pendidikan sering dilakukan di Sekolah Para Korps Marinir dengan alasan efisiensi biaya. Dalam latihan ini para calon di latih selama 3 minggu yang meliputi : Ground Training (mengenal parasut, melipat dan memperbaiki, cara pendaratan yang benar dan latihan loncat dari menara 34 kaki), Latihan loncat dari menara 250 kaki, dan 1 minggu praktek (3 kali terjun tanpa perlengkapan, 1 kali terjun siang full gear dan 1 kali terjun malam full gear). Setelah lulus mereka berhak mendapat brevet para dasar (non marinir) yang biasanya disematkan di kantong sebelah kiri PDH / PDL. Mereka terjun dengan pesawat Cassa milik PUSPENERBAL (Pusat Penerbangan Angkatan Laut) di Lanudal Juanda Surabaya. Sebenarnya apa yang dipelajari di sekolah para di masing – masing angkatan untuk rating para dasar adalah sama. Hanya saja karena Sekolah Para terdapat di tiap angkatan, maka brevet para dasar , lanjutan atau free fall yang berbeda beda bentuknya di tiap angkatan. Uniknya, brevet para dasar TNI AD adalah sama bentuknya dengan “Gold Wing” nya U.S. NAVY / U.S. MARINES. Gold Wing adalah brevet para lanjutan untuk prajurit U.S. NAVY atau U.S. MARINES yang lulus sekolah terjun bebas dan dengan tehnik HALO / HAHO. Karena sekolah para dasar (Airborne School) di jajaran Angkatan Bersenjata Amerika Serikat cuma 1 yaitu Fort Benning. Tepatnya di markas besar U.S. Army Ranger. Disinilah seluruh personel AB Amerika menempuh rating para dasar dari semua angkatan. Pasukan Katak juga punya ilmu tambahan yaitu terjun laut dengan perlengkapan khusus baik dari pesawat dan heli yang dinamai water jump.
Tahap berikutnya adalah sabotase, kontra sabotase dan intelijen tempur. Materi yang menekankan pada konsep “blue jins soldier” ini dilakukan selama 2 bulan sebagai lanjutan materi serupa yang telah mereka terima pada tahap Komando. Mereka harus bisa mendata, mencari tau berapa komposisi jumlah musuh, kapan saat lengah, demografi, menggalang simpatisan, dan waktu yang tepat untuk operasi raid. Yang pasti tanpa tidak diketahui musuh. Walaupun kelihatannya sederhana namun sesungguhnya apabila si calon tidak menguasai benar ilmu yang telah didapat sebelumnya, maka dipastikan dalam tahap ini akan menemui kesulitan dan gugur karena setiap personel melakukan tugasnya sendiri – sendiri.
Tahap terakhir dari pendidikan Kopaska adalah pendidikan Underwater Demolition Team (UDT). Inilah kesaktian pamungkas sekaligus ciri khas pasukan katak di seluruh dunia. Tehnik menjinakkan ranjau, patroli pantai, renang rintis, penyelaman laut dalam, selam dengan Scuba Close Circuit, sabotase kapal musuh dengan torpedo berjiwa, dan raid dalam laut dipelajari disini. Karena pendidikan ini adalah bagian akhir dari dikma brevet paska, pelatih mengadakan latihan berganda yang mencakup keseluruhan materi yang pernah diberikan pada juga tahap ini. Latihan ini sering mengambil tempat di Puslatpur Marinir Grati Pasuruan sebab pada waktu yang sama, Puslatpur Marinir di Karang Tekok biasanya sedang mengadakan pendidikan bagi calon Marinir baru untuk mendapatkan brevet Komando Hutan selama 2 bulan. Akhir dari pendidikan Kopaska yang hampir 1 tahun itu ditandai dengan digelarnya operasi amfibi khusus, demo UDT, Infiltrasi, raid amfibi dan keahlian lain yang dimiliki pasukan katak TNI – AL ini didepan para petinggi TNI AL.
Pasukan Katak “muda” ini berhak atas baret biru Kopaska, Brevet Manusia Katak, Brevet Para Dasar (bentuk brevet disesuaikan dengan dimana mereka menempuh sekolah para dasar), brevet menembak TNI – AL, Brevet Selam TNI AL, Brevet renang selat dan brevet lainnya yang berhak mereka kenakan di dalam dinas. Juga PDL loreng baru Kopaska. Sebagai awal, mereka akan ditempatkan di detasemen latih yang ada di Armabar dan Armatim selama setahun. Untuk selanjutnya bisa menempuh pendidikan spesialisasi (master/tingkat madya) di bidang masing – masing minimal setelah 2 – 3 tahun bertugas di Kopaska. Biasanya walaupun bukan merupakan sebuah korps, para frogmens ini menyisipkan kata “Katak” sebagai gelar kecabangan / keahlian pada pangkatnya misal : Sertu (Katak) Ali Mahmud.
FUNGSI ASASI KOPASKA
1. TUGAS DALAM OPERASI AMPHIBI
• Beach Recconaisance
• Post Reconnaisance
• Beach Clearing
• Lead and put Beach shore navigation
2. OPERASI KHUSUS
• Sabotase / Anti Sabotase
• Clandestein
• Salvage Combat
• Mine Clearance Ops
• Send and Pick up agent
3. OPS TAMBAHAN
• PAM VIP VVIP & Vital Obj
• Underwater Survey
• SAR
• Factual Information Gathering
RENTANG PENUGASAN
Rentang penugasan Kopaska cukup panjang. Dimulai dari tahun 1962 sejak berdiri, Agenda penugasan Kopaska terbilang padat. Mulai operasi infiltrasi, sabotase, pengamanan KRI, operasi tempur bawah air dan mempersiapkan daerah pendaratan, hingga menjebol kapal induk Belanda Karel Doorman dengan torpedo berjiwa. Bahkan segelintir pasukan katak “jemput bola” di terusan Suez dan terusan Panama untuk menghancurkan Karel Doorman. Dimasa Dwikora, Kopaska ditugasi menyusup ke Singapura untuk menghancurkan beberapa target penting. Bahkan operasi pembersihan ranjau yang harus dilakoni Kopaska adalah dari Sabang sampai Sulawesi.
Itu masa Orla, di masa Orba lain lagi ceritanya. Kopaska didaulat merintis sebuah pasukan sejenis untuk negara yang dulu adalah “TO” nya TNI. Yaitu Malaysia. Pasukan ini dinamai Pasukan Khas Laut (PASKAL TLDM). Kopaska juga bertugas sebagai bagian dari kontingen Garuda. Dalam operasi Seroja, Anggota Kopaska dan Intelijen Kopassus yang tergabung dalam 1 detasemen menyelinap di garis belakang lawan mulai tahun 1973 mencari data, informasi dan menggalang massa serta membangun jaringan intelijen. Mungkin nama Kopaska jarang dikenal karena memang jarang sekali terlibat kontak senjata terbuka dengan musuh. Kerahasiaan mereka dipegang teguh dalam setiap aksinya. Kopaska aktif dalam setiap latihan gabungan ABRI / TNI dan menjalankan fungsi asasinya secara konsisten walaupun dengan keterbatasan alutsista. Peningkatan skill individu tetap dilaksanakan.
Kopaska sering diserahi tugas mendidik pasukan khusus lain dalam TNI mengenai ilmu tempur khusus kelautan. Pasukan khusus berskala peleton yang dilatih Kopaska adalah Ton Tai Pur KOSTRAD dan unit khusus penanggulangan teror Paspampres. Untuk Paspampres biasanya yang diajarkan adalah materi pengamanan bawah air. Ketika berlatih bersama U.S. Navy Seal, Kopaska dan tim dari pasukan khusus TNI lainnya mengeruk ilmu sebanyak – banyaknya. Tentang ilmu Naval Special Warfare ataupun lainnya. Medan yang digunakan bisa di daerah latihan Satpaska Armabar atau Armatim. Inovasi dan kemampuan Kopaska semakin ter asah dengan baik.
Dalam operasi pemulihan keamanan di NAD, Kopaska termasuk pasukan yang menyusup pertama kali untuk mengamati daerah pantai, menyiapkan rambu pantai, menyiapkan daerah pendaratan dan mengumpulkan data intelijen. Karena mereka selalu bergerak dalam unit kecil, maka jarang sekali nama Kopaska terdengar pada berita yang ada di media cetak maupun televisi. Penyerbuan basis GAM di P. Nasi tanpa korban di pihak TNI sesungguhnya adalah buah kesuksesan Kopaska dari pengamatan ber bulan bulan. Dikabarkan bahwa P. Nasi yang tempatnya berada I sebelah utara NAD adalah penyimpanan senjata selundupan GAM. Kopaska, Taifib Marinir dan Kopassus langsung menyerbu pulau itu dikala GAM tengah lengah. Hasilnya, memang ada gudang penyimpanan senjata selundupan yang digunakan GAM untuk merongrong NKRI dan masyarakat. Senjata ini biasanya langsung dikirim dari Swedia sebagai basis GAM diluar negeri.
DETASEMEN ANTI TEROR KOPASKA
Kopaska baik di Satpaska Armatim maupun Armabar masing – masing mempunyai 1 detasemen berkualifikasi anti teror / penanggulangan teror yang khusus ditugasi untuk memberangus para teroris terutama di lautan, bajak laut yang membajak kapal niaga, ring lepas pantai dan pulau – pulau di tengah laut yang memiliki objek vital dan operasi khusus sesuai perintah Panglima TNI. Untuk menjadi anggota Detasemen Khusus ini seorang anggota Kopaska harus sudah berdinas minimal 3 tahun, minimal sekali bertugas tempur dan mempunyai minimal 3 keahlian spesialisasi tingkat II (muda) di bidang menembak, selam, terjun payung dan kelautan. Pendidikan anti teror Kopaska armatim dan Armabar dijadikan satu. Khusus mendalami materi perang darat, CQB, persenjataan dan lintas udara mereka bisa pula dikirim ke Sepursus Pusdik Passus. Sedang mendalami kemampuan tempur yang berbau “air asin” yang memang “khas” nya Kopaska, personel pilihan ini dididik di SEPASKAL dengan materi pendalaman selam tempur, renang dengan tangan dan kaki terikat sejauh 3 km, intelijen, sabotase dan CQB di kapal, kilang minyak lepas pantai, Water Jump, operasi raid di rawa, laut, sungai dan pantai plus metode dan tehnik pengamanan VIP / VVIP. Pendidikan selama 5 bulan itu ditutup dengan ujian final terhadap semua materi yang telah diberikan dan penyematan brevet anti teror TNI AL oleh KSAL atau yang mewakili. Dalam perkembangannya, Korps Marinir mengembangkan unit serupa yang dinamai Detasemen Jala Mengkara yang memasukkan personel Kopaska sebagai salah satu unsurnya disamping personel Intai Amfibi Marinir. Pendidikan calon anggota Den Jaka dikenal dengan PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut) yang dijalani selama 6 bulan. Biasanya personel Kopaska yang tergabung dalam unit anti teror memakai brevet Naval Special Warfare yang sama persis bentuknya dengan brevet US Navy Seals. Kopaska juga berlatih dengan tim Seal dari AL Singapura dan berkesempatan untuk mencoba senapan serbu AB Singapura terbaru yaitu : SAR 21
Kopaska baru – baru ini mengembangkan modifikasi tehnologi torpedo berjiwa (yang disebut KTBA : Kendaraan Tempur Bawah Air) yang digunakan untuk menjebol lambung kapal perang musuh yang diluncurkan dari kapal selam. Dengan kombinasi Sea Raider dan manusia katak tempur berkualifikasi lengkap, maka tidak ada lagi rintangan yang tidak bisa dilewati. Baret Kopaska diganti dari biru tua menjadi merah bara. Sejak 30 April 2007
Sumber :
• FroGer komando pasukan katak ,03 juni 2011,
• Navy 102 wordpress.com , 17 january 2010
INDONESIAN FROGMEN ''KOPASKA''
• Kopaska was formed on March 31 1962 by President Sukarno to help his campaign in Irian Jaya. In that campaign they were ordered to be human torpedoes similar to Japanese 'kamikaze' troops. In doing so they rode the torpedo, guided it until hit the enemy's ship. KOPASKA is heavily influenced by the early U.S. Navy Underrwater Demoliton Teams (UDT) and modern Navy SEAL Teams. This foundation was built when early KOPASKA members were sent to the United States for training with the UDTs. That tradition continues today as each year a few men from the unit travel to Coronado, California and Norfolk, Virginia to participate in SEAL training.
• Today, the unit strength is approximately 300 men, divided into two groups. One is attached to western fleet, based in Jakarta and the other one is attached to eastern fleet, based in Surabaya, East Java. Their main duty is underwater demolition which consists of raiding enemy's ships and bases, destroying main underwater installations, beach reconnaissance, prisoner snatches, and preparing beaches for larger naval amphibious operations. In peace time the unit deployes seven man teams to serve as security personnel for VIPs. Primary among these duties are the escort and personal security of the Indonesian president and vice president. They are also responsible for limited search-and-rescue duties and have deployed as part of United Nations peace forces.
• Recruitment for the unit is held once a year and draws exclusively on navy personnel (not from the marines). The maximum age of recruits are no more than 30 years. The length of recruitment is seven months. Usually from 700-1500 men who signed up only 15-20 men will pass the initial selection. After the selection the men who pass will undergo four-phase continual training. The first phase of this is one week of physical training (Hell Week), the second phase is basic underwater training, the third phase is commando training, and the fourth phase is parachute training. In the end from 15-20 men, usually only five or six make it and become Kopaska.
TNI AL – KOPASKA
Kopaska (Komando Pasukan Katak) adalah Satuan pasukan khusus matra laut ini dikenal sebagai “Navy Seal” nya Indonesia.Yang bermarkas di Armada timur(Armatim). Memang di tinjau dari aspek kelahirannya, KOPASKA sangat terkait dengan U.S. NAVY Seal. Tiga orang prajurit ALRI di masa orla (1961) diberangkatkan ke depo – depo pendidikan US NAVY guna mendalami tehnik peperangan laut khusus yaitu selam tempur, UDT (Underwater Demolition Team), infiltrasi lewat laut dan pengamatan pantai. Kopaska dibentuk mendesak dan mendadak akibat akan dilaksanakannya operasi trikora untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda. Panglima AL R.E Martadinata saat itu memutuskan untuk membentuk pasukan khusus aspek laut (atas perintah Bung Karno) untuk memperlancar terlaksananya misi yang bisa terbilang “mission impossible” bagi kekuatan ALRI yang saat itu sebenarnya belum siap untuk melaksanakan perintah tersebut. Manusia katak yang lazim disebut “Frogmen” ini berkualifikasi 4 media yaitu darat, laut dan udara serta bawah air. Kemampuan bawah air inilah “kesaktian utama” para manusia katak tempur di seluruh dunia. Sesuai namanya Kopaska adalah “biang” nya segala metode pertempuran yang berbau “air”. Semua pasukan khusus AD, AU dan AL yang mendalami ilmu tempur bawah air pasti akan berurusan dengan satuan elit AL berbaret biru tua ini. Bagaimana tidak? Pengalaman panjang puluhan tahun menempa para prajurit terbaik AL ini menjadi pasukan tangguh yang dipercaya menjalankan misi penting dalam operasi tempur yang dilaksanakan ABRI / TNI. Letjen TNI Ryamizard (Pangkostrad saat itu) mempercayakan pendidikan intelijen aspek laut untuk calon anggota Ton Tai Pur kepada KOPASKA. Tak tanggung – tanggung instruktur KOPASKA yang diturunkan adalah mereka yang telah berkualifikasi setara US NAVY SEAL.
Kopaska diresmikan Presiden Sukarno pada tanggal 31 Maret 1962. Saat itu didemostrasikan kemampuan UDT dan pembersihan ranjau di depan presiden di dermaga ujung Surabaya. Bung Karno nampak puas dengan kemampuan Kopaska itu. Padahal sesungguhnya, komposisi prajurit pasukan katak sebagai satuan tempur belum sempurna. Masih kurang beberapa puluh personel lagi mencapai jumlah personel yang cukup untuk melaksanakan perintah operasi yang dibebankan pada Kopaska.
Maka dari itu Kopaska saat itu mendidik pasukan hingga 3 angkatan yaitu : angkatan I adalah calon korps pelatih pasukan katak. Angkatan II sebagai anggota unit tempur yang diambil dari anggota ALRI yang minimal 2 tahun pernah bertugas di kapal perang. Dan Angkatan III adalah 3 peleton anggota RPKAD yang dilatih menjadi “frogmen”.
HIRARKI
Komando Pasukan Katak adalah pasukan khusus berkualifikasi komando dan ke –paska – an yang menempati hirarki tertinggi dalam lingkungan kombatan di TNI – AL bersama dengan “saudara” nya yaitu Yon Taifib di Korps Marinir. Hal ini dikarenakan untuk menjadi anggota pasukan katak harus mempunyai kemampuan diatas rata – rata Dan bisa bergerak secara individual. TNI – AL tidak main – main dalam merekrut para prajurit baru di satuan elit berbaret biru tua ini. Standart yang tinggi, pengalaman bertugas di KRI dan IQ diatas rata – rata adalah syarat mutlak seorang prajurit KOPASKA. Kopaska juga bergerak atas perintah langsung Panglima TNI.
STRUKTUR ORGANISASI
Satuan Pasukan Katak Armada Barat
Detasemen 1 Anti Teror
Detasemen 2 Operasi Khusus
Detasemen 3 SAR dan Combat Salvage
Detasemen 4 EOD
Detasemen 5 UDT (UNDER WATER DEMOLITION TEAM)
Detasemen ini yang dulu (operasi TRIKORA) yang njebol lambung kapal karel doorman nya belanda.
Detasemen 6 Special Boat Unit
Satuan Pasukan Katak Armada Timur
Detasemen 1 Anti Teror
Detasemen 2 Operasi Khusus
Detasemen 3 SAR dan Combat Salvage
Detasemen 4 EOD
Detasemen 5 UDT Detasemen 6 Special Boat Unit
Satuan Kopaska saat ini bernaung di bawah Komando Armada (Barat dan Timur). Masing – masing dipimpin oleh seorang Kolonel/Letkol senior dari berbagai korps dalam TNI AL yang duluya juga pernah menempuh pendidikan Kopaska. Wakil Danpaska adalah Letkol dan detasemen dibawahnya dipimpin oleh seorang Mayor atau Kapten. Diharapkan untuk masa yang akan datang Kopaska mempunyai satu orang komandan pusat SATPASKA berpangkat Laksamana Pertama. Dengan adanya sistem terpusat seperti itu maka terciptalah satu komando pusat sehingga terciptalah keselarasan dan kebijakan mengenai latihan, persenjataan, peralatan yang ter integrasi antara satpaska yang bertempat di Armatim dan Armabar. Kopaska juga akan resmi menyandang gelar pasukan komando. Dansatpaska TNI – AL bisa juga memproteksi anggotanya dari tekanan dan kepentingan pihak luar atau para petinggi TNI / TNI – AL yang tidak sesuai dengan karakter dan tupoksi pasukannya. Seperti sekarang, anggota Kopaska juga ada yang tergabung dalam Den Jaka Korps Marinir. Hal ini sempat menjadi Kontroversi dan polemik tersendiri antara petinggi Korps Marinir dan petinggi TNI – AL mantan Kopaska. Karena mereka adalah 2 pasukan dengan 2 karakter, kultur dan tradisi yang berbeda. Walaupun keahlian tempur bisalah dikatakan hampir sama. Toh, secara gampang orang awam akan berpikir “katak itu juga kan amfibi” karena Taifib juga bisa melakukan UDT,Reconnaissance di wilayah pantai yang akan didarati sampai memasang rambu untuk pendaratan seperti yang dilakukan Kopaska. Namun Taifib adalah bagian dari korps Marinir dan apa yang dilakukan Taifib secara keseluruhan adalah hanya untuk kelancaran operasi amfibi pasukan marinir. Berbeda dengan Kopaska yang melaksanakan tugas Special Naval Warfare secara utuh untuk kepentingan TNI AL dan TNI. Pertanyaan kian memuncak kala itu karena faktanya satuan masing – masing (Kopaska dan Taifib) telah punya unit penanggulangan teror. Jadi untuk apa disatukan dalam Detasemen Jala Mengkara? Apakah agar supaya lebih terlihat sangar, keren dan fenomenal? Seperti saudara tuanya di SAT 81 Gultor? Tapi, harap diingat kalau Anggota SAT 81 Gultor adalah murni anggota Kopassus semuanya dan bukan campuran dari satuan khusus matra darat lainnya seperti Raider dan Ton Tai Pur. Sebab rasanya baru kali kita dengar Marinir dan Kopaska bergabung dalam satu kesatuan selain dalam Paspampres. Dan seharusnya, kalau memang nyatanya Den Jaka ber anggota campuran Taifib Marinir dan Kopaska maka akan lebih tepat kalau jalur komando atas pasukan itu berada langsung dibawah KSAL dengan nama DEN JAKA TNI – AL. Bukan dibawah KORPS MARINIR seperti sekarang.
SISTEM REKRUITMEN
Hanya prajurit matra laut yang mempunyai standart diatas rata – rata dan kemampuan fisik prima yang dapat menjadi anggota Kopaska. Dan di lingkungan matra laut terdapat fakta hanya segelintir prajurit yang mampu bertahan dan lulus dari pendidikan pasukan katak di Sepaskal KODIKAL Surabaya ini. Sedikitnya calon yang lulus dalam pendidikan ini menandakan bahwa TNI – AL tidak sembarangan merekrut prajurit Kopaska. Karena tugas yang diemban Kopaska bisa dikatakan sangat berat dan mencakup wahana empat media (darat, laut, udara dan bawah air) sesuai kodratnya sebagai pasukan amfibi. Persyaratan Calon Prajurit Kopaska :
Anggota TNI AL (Non anggota Korps Marinir)
Berdinas minimum 2 thn di KRI / Kapal Perang RI
Lulus Kesamaptaan (standart pasukan khusus TNI)
Lulus Tes Berenang (militer, gaya katak dan gaya bebas)
Lulus Tes Ketahanan Air
Lulus Psikotest khusus
Lulus Wawancara dan Secara sadar mengikuti tes dan pendidikan tanpa paksaan siapapun
Mempunyai wawasan luas baik militer atau umum dan kemampuan mengoperasikan peralatan tempur dan senjata dengan baik
Setelah lulus penyaringan dan mendapat perintah untuk menempuh dikbrevet paska, maka calon diberangkatkan ke Sepaskal Kodikal TNI AL Surabaya. Disana tes terakhir mencakup keseluruhan materi tes bagi para calon. Yang tidak lulus akan dikembalikan ke satuan asalnya.
PENDIDIKAN KOPASKA
Pendidikan Kopaska memakan waktu hampir 10 bulan terbagi atas beberapa tahap yang meliputi teori dan praktek lapangan baik di darat dan laut. Materi pendidikan Kopaska terdiri atas :
Akademik Paska
Kepaskaan
Dik Komando (telah melaksanakan sendiri, sebelumnya bergabung dengan Marinir)
Terjun (Static dan AFF). Setelah melaksanakan terjun dasar mendarat di darat selanjutnya adalah spesialisasi kemampuan terjun ( statik & free fall) untuk mendarat di rig-rig lepas pantai dan laut.
Inteligen Tempur
Sabotase dan kontra sabotase
Demolisi bawah air
Latihan pemantapan (berganda)
Pendidikan Komando Kopaska sebenarnya berkiblat pada metode pendidikan Komando Kopassus dan telah dilaksanakan sendiri oleh Kopaska. Sampai saat ini biasanya ada pelatih dari Batujajar yang datang bertandang atau diundang untuk melatih di Kopaska. Hal terkait dengan sejarah dimana anggota awal Kopaska (angkatan III) adalah 3 peleton anggota RPKAD pada tahun 60-an ketika Operasi Trikora didengungkan. Para Kopaska “dadakan” inilah yang akan menjebol lambung kapal induk Belanda Karel Doorman dengan menggunakan Torpedo Berjiwa. Mereka kembali ke RPKAD pada tahun 1964. Berkaca dari kesuksesan tersebut para calon anggota Kopaska diharuskan menempuh pendidikan Komando di Batujajar sebelum menempuh kualifikasi Paska. Sebenarnya bukan itu masalahnya. Yang diperlukan adalah skill individual dan standart diatas rata – rata yang dituntut Kopaska tidak terpenuhi lewat pendidikan komando marinir. Mungkin sedari awal Kopaska merasakan ketidak sesuaian antara doktrin Marinir dengan doktrin Kopaska pada pendidikan Komando ala Marinir ini karena diperuntukkkan untuk pasukan reguler yang berskala besar dan hanya ditempuh 2 bulan saja di PUSLATPUR MARINIR Karang Tekok Situbondo. Pendidikan Komando ala Marinir tak beda dengan pendidikan kecabangan Infanteri pada TNI – AD. Sangat berbeda sekali dengan pelatihan komando Kopassus Batujajar yang sangat “terasa” special force – nya dengan metode yang 100 % menggerakkan unit kecil setingkat regu atau individu. Tidak ada istilah bertempur dengan ukuran lebih besar dari ukuran peleton di Kopassus. Maka dari itu standard diatas rata – rata harus dilekatkan dengan prajurit baret merah ini. Namun di masa itu, Kopaska tak bisa bergerak karena KSAL sepertinya tidak menanggapi opsi keberatan para manusia katak ini. Hingga pada akhirnya mereka akhirnya bisa mengadakan pendidikan komando secara mandiri.
Pendidikan Kopaska diawali dengan indoktrinasi dan gemblengan fisik yang membuat lelah luar biasa terutama otot kaki. Maklum kesaktian utama pasukan katak adalah menyelam dan bertempur dibawah air. Masa latihan pertama selama 1,5 bulan itu diakhiri dengan “Hell Week” yang sangat menguras tenaga karena para siswa baik Pa, Ba dan Ta digojlok sama standard pasukan khusus. Mereka selalu dikejutkan dengan kegiatan tiba – tiba dan tak terduga. Seperti renang laut di tengah malam, senam perahu karet, dayung, tidur sebentar lantas 10 menit kemudian para siswa disuruh melakukan halang rintang, push up dan pull up atau digebuki oleh para pelatih untuk melatih mental serta ujian lisan tentang teori yang telah diberikan. Itu hanya untuk membuktikan bahwa seseorang bisa berpikir 10 kali lipat dalam keadaan terdesak dan tantangannya adalah bagaimana caranya bisa berpikir seperti itu secara sadar dan tidak gegabah. Karena itulah hakikat sebuah pasukan khusus yang bisa menyelesaikan misinya dengan cepat, tuntas dan rapi. Fase selanjutnya adalah pembinaan kelas selama 2,5 bulan plus sebulan praktek. Teori yang didapat antara lain adalah : pengintaian pantai, demolisi dan sabotase. Daerah latihan Kopaska pada ini adalah seputar pantai wilayah gresik atau pantai di daerah Puslatpur Marinir Karang Tekok Situbondo. Tapi jangan kira walaupun pembinaan kelas, para siswa tetap diwajibkan lari dan berenang baik dalam kolam maupun laut.
Tahap berikutnya adalah materi pendidikan komando. Pada tahap inilah para calon pasukan katak dihadapkan pada materi perang darat dan unconventional warfare pada beberapa sub materi yaitu : Perang Hutan, Perang Jarak Dekat, Navigasi, Sea and Jungle Survival, Baca peta, pengenalan berbagai senjata api, daki serbu, mounteenering, Combat SAR dan intelijen tempur serta beladiri tangan kosong. Pasukan Katak menggunakan regu berjumlah 7 personel dalam setiap aksinya namun jangan salah, mereka dilatih juga secara individual untuk sabotase dan penyusupan yang memang tidak bisa dilaksanakan keroyokan. Biasanya ada pelatih dari Kopassus yang ikut melatih di tahap ini untuk menjaga kualitas lulusan. Materi Komando Kopaska dijalani selama 4 bulan dengan pemadatan dan penyesuaian materi sesuai keperluan Kopaska. Disini juga terdapat materi pelolosan dan Kamp tawanan yang membikin bulu kuduk merinding karena sangat brutal dan tak kenal ampun. Sapabila tak punya mental baj, siksaan fisik bertubi – tubi dari pelatih yang berperan sebagai musuh apabila si siswa tertangkap…cukuplah membuat si calon Kopaska mundur dari pendidikan karena cidera atau stress.
Lulus dari tahap komando, selanjutnya siswa Kopaska dikirim ke sekolah para untuk mempelajari dasar terjun payung militer. Pendidikan ini bisa ditempuh di Sekolah Para Korps Marinir Gunung Sari Surabaya. Bisa juga di tempuh di Sekolah Para Pusdik Kopassus Batu Jajar Bandung atau Sekolah Para TNI AU di WING III Diklat Paskhas AU Lanud Sulaiman Bandung. Namun biasanya pendidikan sering dilakukan di Sekolah Para Korps Marinir dengan alasan efisiensi biaya. Dalam latihan ini para calon di latih selama 3 minggu yang meliputi : Ground Training (mengenal parasut, melipat dan memperbaiki, cara pendaratan yang benar dan latihan loncat dari menara 34 kaki), Latihan loncat dari menara 250 kaki, dan 1 minggu praktek (3 kali terjun tanpa perlengkapan, 1 kali terjun siang full gear dan 1 kali terjun malam full gear). Setelah lulus mereka berhak mendapat brevet para dasar (non marinir) yang biasanya disematkan di kantong sebelah kiri PDH / PDL. Mereka terjun dengan pesawat Cassa milik PUSPENERBAL (Pusat Penerbangan Angkatan Laut) di Lanudal Juanda Surabaya. Sebenarnya apa yang dipelajari di sekolah para di masing – masing angkatan untuk rating para dasar adalah sama. Hanya saja karena Sekolah Para terdapat di tiap angkatan, maka brevet para dasar , lanjutan atau free fall yang berbeda beda bentuknya di tiap angkatan. Uniknya, brevet para dasar TNI AD adalah sama bentuknya dengan “Gold Wing” nya U.S. NAVY / U.S. MARINES. Gold Wing adalah brevet para lanjutan untuk prajurit U.S. NAVY atau U.S. MARINES yang lulus sekolah terjun bebas dan dengan tehnik HALO / HAHO. Karena sekolah para dasar (Airborne School) di jajaran Angkatan Bersenjata Amerika Serikat cuma 1 yaitu Fort Benning. Tepatnya di markas besar U.S. Army Ranger. Disinilah seluruh personel AB Amerika menempuh rating para dasar dari semua angkatan. Pasukan Katak juga punya ilmu tambahan yaitu terjun laut dengan perlengkapan khusus baik dari pesawat dan heli yang dinamai water jump.
Tahap berikutnya adalah sabotase, kontra sabotase dan intelijen tempur. Materi yang menekankan pada konsep “blue jins soldier” ini dilakukan selama 2 bulan sebagai lanjutan materi serupa yang telah mereka terima pada tahap Komando. Mereka harus bisa mendata, mencari tau berapa komposisi jumlah musuh, kapan saat lengah, demografi, menggalang simpatisan, dan waktu yang tepat untuk operasi raid. Yang pasti tanpa tidak diketahui musuh. Walaupun kelihatannya sederhana namun sesungguhnya apabila si calon tidak menguasai benar ilmu yang telah didapat sebelumnya, maka dipastikan dalam tahap ini akan menemui kesulitan dan gugur karena setiap personel melakukan tugasnya sendiri – sendiri.
Tahap terakhir dari pendidikan Kopaska adalah pendidikan Underwater Demolition Team (UDT). Inilah kesaktian pamungkas sekaligus ciri khas pasukan katak di seluruh dunia. Tehnik menjinakkan ranjau, patroli pantai, renang rintis, penyelaman laut dalam, selam dengan Scuba Close Circuit, sabotase kapal musuh dengan torpedo berjiwa, dan raid dalam laut dipelajari disini. Karena pendidikan ini adalah bagian akhir dari dikma brevet paska, pelatih mengadakan latihan berganda yang mencakup keseluruhan materi yang pernah diberikan pada juga tahap ini. Latihan ini sering mengambil tempat di Puslatpur Marinir Grati Pasuruan sebab pada waktu yang sama, Puslatpur Marinir di Karang Tekok biasanya sedang mengadakan pendidikan bagi calon Marinir baru untuk mendapatkan brevet Komando Hutan selama 2 bulan. Akhir dari pendidikan Kopaska yang hampir 1 tahun itu ditandai dengan digelarnya operasi amfibi khusus, demo UDT, Infiltrasi, raid amfibi dan keahlian lain yang dimiliki pasukan katak TNI – AL ini didepan para petinggi TNI AL.
Pasukan Katak “muda” ini berhak atas baret biru Kopaska, Brevet Manusia Katak, Brevet Para Dasar (bentuk brevet disesuaikan dengan dimana mereka menempuh sekolah para dasar), brevet menembak TNI – AL, Brevet Selam TNI AL, Brevet renang selat dan brevet lainnya yang berhak mereka kenakan di dalam dinas. Juga PDL loreng baru Kopaska. Sebagai awal, mereka akan ditempatkan di detasemen latih yang ada di Armabar dan Armatim selama setahun. Untuk selanjutnya bisa menempuh pendidikan spesialisasi (master/tingkat madya) di bidang masing – masing minimal setelah 2 – 3 tahun bertugas di Kopaska. Biasanya walaupun bukan merupakan sebuah korps, para frogmens ini menyisipkan kata “Katak” sebagai gelar kecabangan / keahlian pada pangkatnya misal : Sertu (Katak) Ali Mahmud.
FUNGSI ASASI KOPASKA
1. TUGAS DALAM OPERASI AMPHIBI
• Beach Recconaisance
• Post Reconnaisance
• Beach Clearing
• Lead and put Beach shore navigation
2. OPERASI KHUSUS
• Sabotase / Anti Sabotase
• Clandestein
• Salvage Combat
• Mine Clearance Ops
• Send and Pick up agent
3. OPS TAMBAHAN
• PAM VIP VVIP & Vital Obj
• Underwater Survey
• SAR
• Factual Information Gathering
RENTANG PENUGASAN
Rentang penugasan Kopaska cukup panjang. Dimulai dari tahun 1962 sejak berdiri, Agenda penugasan Kopaska terbilang padat. Mulai operasi infiltrasi, sabotase, pengamanan KRI, operasi tempur bawah air dan mempersiapkan daerah pendaratan, hingga menjebol kapal induk Belanda Karel Doorman dengan torpedo berjiwa. Bahkan segelintir pasukan katak “jemput bola” di terusan Suez dan terusan Panama untuk menghancurkan Karel Doorman. Dimasa Dwikora, Kopaska ditugasi menyusup ke Singapura untuk menghancurkan beberapa target penting. Bahkan operasi pembersihan ranjau yang harus dilakoni Kopaska adalah dari Sabang sampai Sulawesi.
Itu masa Orla, di masa Orba lain lagi ceritanya. Kopaska didaulat merintis sebuah pasukan sejenis untuk negara yang dulu adalah “TO” nya TNI. Yaitu Malaysia. Pasukan ini dinamai Pasukan Khas Laut (PASKAL TLDM). Kopaska juga bertugas sebagai bagian dari kontingen Garuda. Dalam operasi Seroja, Anggota Kopaska dan Intelijen Kopassus yang tergabung dalam 1 detasemen menyelinap di garis belakang lawan mulai tahun 1973 mencari data, informasi dan menggalang massa serta membangun jaringan intelijen. Mungkin nama Kopaska jarang dikenal karena memang jarang sekali terlibat kontak senjata terbuka dengan musuh. Kerahasiaan mereka dipegang teguh dalam setiap aksinya. Kopaska aktif dalam setiap latihan gabungan ABRI / TNI dan menjalankan fungsi asasinya secara konsisten walaupun dengan keterbatasan alutsista. Peningkatan skill individu tetap dilaksanakan.
Kopaska sering diserahi tugas mendidik pasukan khusus lain dalam TNI mengenai ilmu tempur khusus kelautan. Pasukan khusus berskala peleton yang dilatih Kopaska adalah Ton Tai Pur KOSTRAD dan unit khusus penanggulangan teror Paspampres. Untuk Paspampres biasanya yang diajarkan adalah materi pengamanan bawah air. Ketika berlatih bersama U.S. Navy Seal, Kopaska dan tim dari pasukan khusus TNI lainnya mengeruk ilmu sebanyak – banyaknya. Tentang ilmu Naval Special Warfare ataupun lainnya. Medan yang digunakan bisa di daerah latihan Satpaska Armabar atau Armatim. Inovasi dan kemampuan Kopaska semakin ter asah dengan baik.
Dalam operasi pemulihan keamanan di NAD, Kopaska termasuk pasukan yang menyusup pertama kali untuk mengamati daerah pantai, menyiapkan rambu pantai, menyiapkan daerah pendaratan dan mengumpulkan data intelijen. Karena mereka selalu bergerak dalam unit kecil, maka jarang sekali nama Kopaska terdengar pada berita yang ada di media cetak maupun televisi. Penyerbuan basis GAM di P. Nasi tanpa korban di pihak TNI sesungguhnya adalah buah kesuksesan Kopaska dari pengamatan ber bulan bulan. Dikabarkan bahwa P. Nasi yang tempatnya berada I sebelah utara NAD adalah penyimpanan senjata selundupan GAM. Kopaska, Taifib Marinir dan Kopassus langsung menyerbu pulau itu dikala GAM tengah lengah. Hasilnya, memang ada gudang penyimpanan senjata selundupan yang digunakan GAM untuk merongrong NKRI dan masyarakat. Senjata ini biasanya langsung dikirim dari Swedia sebagai basis GAM diluar negeri.
DETASEMEN ANTI TEROR KOPASKA
Kopaska baik di Satpaska Armatim maupun Armabar masing – masing mempunyai 1 detasemen berkualifikasi anti teror / penanggulangan teror yang khusus ditugasi untuk memberangus para teroris terutama di lautan, bajak laut yang membajak kapal niaga, ring lepas pantai dan pulau – pulau di tengah laut yang memiliki objek vital dan operasi khusus sesuai perintah Panglima TNI. Untuk menjadi anggota Detasemen Khusus ini seorang anggota Kopaska harus sudah berdinas minimal 3 tahun, minimal sekali bertugas tempur dan mempunyai minimal 3 keahlian spesialisasi tingkat II (muda) di bidang menembak, selam, terjun payung dan kelautan. Pendidikan anti teror Kopaska armatim dan Armabar dijadikan satu. Khusus mendalami materi perang darat, CQB, persenjataan dan lintas udara mereka bisa pula dikirim ke Sepursus Pusdik Passus. Sedang mendalami kemampuan tempur yang berbau “air asin” yang memang “khas” nya Kopaska, personel pilihan ini dididik di SEPASKAL dengan materi pendalaman selam tempur, renang dengan tangan dan kaki terikat sejauh 3 km, intelijen, sabotase dan CQB di kapal, kilang minyak lepas pantai, Water Jump, operasi raid di rawa, laut, sungai dan pantai plus metode dan tehnik pengamanan VIP / VVIP. Pendidikan selama 5 bulan itu ditutup dengan ujian final terhadap semua materi yang telah diberikan dan penyematan brevet anti teror TNI AL oleh KSAL atau yang mewakili. Dalam perkembangannya, Korps Marinir mengembangkan unit serupa yang dinamai Detasemen Jala Mengkara yang memasukkan personel Kopaska sebagai salah satu unsurnya disamping personel Intai Amfibi Marinir. Pendidikan calon anggota Den Jaka dikenal dengan PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut) yang dijalani selama 6 bulan. Biasanya personel Kopaska yang tergabung dalam unit anti teror memakai brevet Naval Special Warfare yang sama persis bentuknya dengan brevet US Navy Seals. Kopaska juga berlatih dengan tim Seal dari AL Singapura dan berkesempatan untuk mencoba senapan serbu AB Singapura terbaru yaitu : SAR 21
Kopaska baru – baru ini mengembangkan modifikasi tehnologi torpedo berjiwa (yang disebut KTBA : Kendaraan Tempur Bawah Air) yang digunakan untuk menjebol lambung kapal perang musuh yang diluncurkan dari kapal selam. Dengan kombinasi Sea Raider dan manusia katak tempur berkualifikasi lengkap, maka tidak ada lagi rintangan yang tidak bisa dilewati. Baret Kopaska diganti dari biru tua menjadi merah bara. Sejak 30 April 2007
Sumber :
• FroGer komando pasukan katak ,03 juni 2011,
• Navy 102 wordpress.com , 17 january 2010
INDONESIAN FROGMEN ''KOPASKA''
• Kopaska was formed on March 31 1962 by President Sukarno to help his campaign in Irian Jaya. In that campaign they were ordered to be human torpedoes similar to Japanese 'kamikaze' troops. In doing so they rode the torpedo, guided it until hit the enemy's ship. KOPASKA is heavily influenced by the early U.S. Navy Underrwater Demoliton Teams (UDT) and modern Navy SEAL Teams. This foundation was built when early KOPASKA members were sent to the United States for training with the UDTs. That tradition continues today as each year a few men from the unit travel to Coronado, California and Norfolk, Virginia to participate in SEAL training.
• Today, the unit strength is approximately 300 men, divided into two groups. One is attached to western fleet, based in Jakarta and the other one is attached to eastern fleet, based in Surabaya, East Java. Their main duty is underwater demolition which consists of raiding enemy's ships and bases, destroying main underwater installations, beach reconnaissance, prisoner snatches, and preparing beaches for larger naval amphibious operations. In peace time the unit deployes seven man teams to serve as security personnel for VIPs. Primary among these duties are the escort and personal security of the Indonesian president and vice president. They are also responsible for limited search-and-rescue duties and have deployed as part of United Nations peace forces.
• Recruitment for the unit is held once a year and draws exclusively on navy personnel (not from the marines). The maximum age of recruits are no more than 30 years. The length of recruitment is seven months. Usually from 700-1500 men who signed up only 15-20 men will pass the initial selection. After the selection the men who pass will undergo four-phase continual training. The first phase of this is one week of physical training (Hell Week), the second phase is basic underwater training, the third phase is commando training, and the fourth phase is parachute training. In the end from 15-20 men, usually only five or six make it and become Kopaska.
TRADISI DAN BUDAYA YANG LUNTUR
Tentu kita pasti masih ingat kejadian pembagian zakat dan sembako yang menelan banyak korban jiwa di berbagai daerah di jawa dan makasar, banyak anak-anak dan lansia yang mati dan pingsang karena terinjak-ijak oleh oranglain,terdesak desak oleh jejalan orang disekitarnya. Di Jakarta muda-mudi yang berjatuhan pingsan dalam antre tiket konser artis ternama.
Di belahan sisi dunia lain ,TSUNAMI jepang meluluhlantahkan daerah Tokyo,fukushima dan sekitarnya,rumah hancur,pangan sulit bahkan air minum pun sulit (tiap warga hanya di beri jatah air bersih beberapa liter untuk konsumsi) namun dalam situasi yag tak kondusif tersebut kita dapat melihat suatu fenomena yang mengagumkan dan patut kita contoh.dalam situasi yang tertekan,depresi dan serba kekurangan warga fukushima berjajar rapi mengantri jatah air bersih yang di bagikan pemerintah.tua-muda bahkan anak-anak pun tanpa ada garis pembatas berbaris menunggu giliran mendapatkan air.sehingga tak ada yang tak kebagian juga tak ada istilah yang kuat yang berkuasa, seolah dalam tiap diri mereka tertanam suatu etika untuk saling menhormati hak-hak orang lain.
Ternyata tidak hanya dalam situasi bencana saja mereka mau antre,hampir di setiap acara maupun kegitan yang meliputi orang banyak merekapun tahu diri dan menunggu giliran nya, bahkan ada sebuah toko TAKOYAKI (cumi bakar) yang mana pembelinya antre sampai berjam jam dan bermeter-meter menunggu giliran untuk di layani, para pembelipun dengan sabar berbaris berderet tanpa komando, mereka mengatakan bahwa disinilah salah satu keasyikannya ’’antre bersabar mendapatkan sesuatu, dan kepuasan mendapatkan hal yang diingikan melalui perjuangan’’ ujar seorang pembeli.
Bila kita bandingkan sesama dua Negara asia ini (yang dikenal memiliki budaya yang kuat) tampak nya pada saat ini justru berbeda jauh.indonesia dahulu dikenal sebagai Negara asia yang menjunjung tinggi susila,etika dan adat istiadat (bahkan hukum adat juga masih berlaku di berbagai daerah sampai saat ini). namun tampaknya perlahan terasa semakin kepusat pemerintahan semakin luntur dan hilang budaya tersebut,budaya untuk menghormati yang lebih tua dan mendidik yang muda,budaya untuk saling tolong menolong,etika untuk menjadi ksatria yang jujur dan berani mengakui kesalahan semakin memudar.
Coba lah kita tengok warga kita sekarang cenderung mengutamakan kepentingan dirinya dan kelopok/kroni. berebut tiket kereta dan berdesakan ketika naik kereta,mobil dan motor berlomba saling mendahului di jalan raya,antre sembako,bensin bahkan antre pembagian dana sumbangan saling sikut dan injak seolah takut tak dapat jatah sehingga yang lemah tersisih dan tergilas. Jalanan pun macet dan sesak karena kendaraan menumpuk di satu sisi,masuk ga bisa keluapun susah,butuh berjam-jam agar keluar dari jalan raya.
Jiwa ksatria dan pejuang yang sering tergambar dalam tarian perang suku-suku di indonesia dan tergambar dalam cerita rakyat yang menyiratkan keberanian,kejujuran dan rela berkorban demi kepentingan orang banyak juga mulai terkikis, jadi pengecut yang mengambing hitamkan orang lain atas kesalahan diri,bersembunyi dibalik nama besar,pangkat dan jabatan untuk melindungi bisnis pribadi yang tak jarang menghalalkan segara cara untuk meraih pundi harta termasuk dengan mengondol harta rakyat,memanipuasi data yang dipublikasikan pada masyarakat,budaya uang pelicin dan uang bungkam masalah telah mengakar di indonesia sehingga susah diberantas. Diperlukan kepala suku,kepala desa,guru-guru,bupati,gubernur,kepala instasi, juga kepala Negara yang memiliki jiwa besar yang bisa membangkitkan budaya kita yang adiluhur,jiwa ksatria yang akan membekas ditiap warga yang dipimpinnya,juga perlu ditanamkan pekerti dan etika susila sejak usia dini.
Tentu kita pasti masih ingat kejadian pembagian zakat dan sembako yang menelan banyak korban jiwa di berbagai daerah di jawa dan makasar, banyak anak-anak dan lansia yang mati dan pingsang karena terinjak-ijak oleh oranglain,terdesak desak oleh jejalan orang disekitarnya. Di Jakarta muda-mudi yang berjatuhan pingsan dalam antre tiket konser artis ternama.
Di belahan sisi dunia lain ,TSUNAMI jepang meluluhlantahkan daerah Tokyo,fukushima dan sekitarnya,rumah hancur,pangan sulit bahkan air minum pun sulit (tiap warga hanya di beri jatah air bersih beberapa liter untuk konsumsi) namun dalam situasi yag tak kondusif tersebut kita dapat melihat suatu fenomena yang mengagumkan dan patut kita contoh.dalam situasi yang tertekan,depresi dan serba kekurangan warga fukushima berjajar rapi mengantri jatah air bersih yang di bagikan pemerintah.tua-muda bahkan anak-anak pun tanpa ada garis pembatas berbaris menunggu giliran mendapatkan air.sehingga tak ada yang tak kebagian juga tak ada istilah yang kuat yang berkuasa, seolah dalam tiap diri mereka tertanam suatu etika untuk saling menhormati hak-hak orang lain.
Ternyata tidak hanya dalam situasi bencana saja mereka mau antre,hampir di setiap acara maupun kegitan yang meliputi orang banyak merekapun tahu diri dan menunggu giliran nya, bahkan ada sebuah toko TAKOYAKI (cumi bakar) yang mana pembelinya antre sampai berjam jam dan bermeter-meter menunggu giliran untuk di layani, para pembelipun dengan sabar berbaris berderet tanpa komando, mereka mengatakan bahwa disinilah salah satu keasyikannya ’’antre bersabar mendapatkan sesuatu, dan kepuasan mendapatkan hal yang diingikan melalui perjuangan’’ ujar seorang pembeli.
Bila kita bandingkan sesama dua Negara asia ini (yang dikenal memiliki budaya yang kuat) tampak nya pada saat ini justru berbeda jauh.indonesia dahulu dikenal sebagai Negara asia yang menjunjung tinggi susila,etika dan adat istiadat (bahkan hukum adat juga masih berlaku di berbagai daerah sampai saat ini). namun tampaknya perlahan terasa semakin kepusat pemerintahan semakin luntur dan hilang budaya tersebut,budaya untuk menghormati yang lebih tua dan mendidik yang muda,budaya untuk saling tolong menolong,etika untuk menjadi ksatria yang jujur dan berani mengakui kesalahan semakin memudar.
Coba lah kita tengok warga kita sekarang cenderung mengutamakan kepentingan dirinya dan kelopok/kroni. berebut tiket kereta dan berdesakan ketika naik kereta,mobil dan motor berlomba saling mendahului di jalan raya,antre sembako,bensin bahkan antre pembagian dana sumbangan saling sikut dan injak seolah takut tak dapat jatah sehingga yang lemah tersisih dan tergilas. Jalanan pun macet dan sesak karena kendaraan menumpuk di satu sisi,masuk ga bisa keluapun susah,butuh berjam-jam agar keluar dari jalan raya.
Jiwa ksatria dan pejuang yang sering tergambar dalam tarian perang suku-suku di indonesia dan tergambar dalam cerita rakyat yang menyiratkan keberanian,kejujuran dan rela berkorban demi kepentingan orang banyak juga mulai terkikis, jadi pengecut yang mengambing hitamkan orang lain atas kesalahan diri,bersembunyi dibalik nama besar,pangkat dan jabatan untuk melindungi bisnis pribadi yang tak jarang menghalalkan segara cara untuk meraih pundi harta termasuk dengan mengondol harta rakyat,memanipuasi data yang dipublikasikan pada masyarakat,budaya uang pelicin dan uang bungkam masalah telah mengakar di indonesia sehingga susah diberantas. Diperlukan kepala suku,kepala desa,guru-guru,bupati,gubernur,kepala instasi, juga kepala Negara yang memiliki jiwa besar yang bisa membangkitkan budaya kita yang adiluhur,jiwa ksatria yang akan membekas ditiap warga yang dipimpinnya,juga perlu ditanamkan pekerti dan etika susila sejak usia dini.
WARGA INDONESIA LAH YANG MENGHANCURKAN INDONESIA
KEHANCURAN INDONESIA, wacana buruk yang tentunya tidak ingin kita alami sebagi penduduk indonesia,sebagai orang yang mengaku cinta dan bertanah air indonesia. namun sebetul nya sejak dulu hingga kini justru kitalah warga indonesia yang telah menanam dan menabur benih-benih kehancuran dan kerusakan.
Dalam sejarah yang dialami dan pernah terjadi di negri ini kita sering mengalami kasus-kasus besar dan penting dalam sejarah, penjajahan,perjuangan kemerdekaan,pemberontakan,jaman kejayaan kerajaan, dan banyak yang lain. yang kesemuanya itu dapat kita atasi dan lalui dengan pengorbanan dan perjuangan namun sepertinya kita lengah dan terlalu menyepelekan hal-hal yang kecil.
Sebagai contoh konkret benih benih kehancuran yang kita tanam setiap waktu adalah kemalasan dan ketidak tahuan akan perlunya sinkronisasi alam dan manusia,apalagi saat ini banyak orang yang semakin tidak peduli dengan alam dan hanya mengambil keuntungan dari segi pribadi nya.
Saat ini 85% masyarakat indonesia membuang sampah seenaknya.bahkan mengejar kepraktisan mereka membuang sampah kesungai-sungai,ke tepi jalan raya,dan menelipkan ke ilalang dan lahan kosong orang lain.
Sepele memang dan tampak biasa saja,namun justru di sini lah letak benih bencana dan kehancuran yang suatu saat pasti akan muncul dan membuat kita menyesal.
Kita (warga indonesia) seolah tak pernah belajar dari kasus yang sudah-sudah terjadi.
• Tiap tahun di musim hujan di Jakarta dan kota-kota besar lain nya pasti banjir
• Sekarang banyak daerah di musim kemarau kesulitan air bersih bahkan kekeringan parah
• Penyakit-penyakit musiman yang selalu hadir tiap tahun nya
• Binatang-binatang pembawa penyakit telah menyebar keberbagai sudut daerah
• Kegagalan pertanian dan kelautan serta penurunan hasil produksinya
Penanggulangan saat bencana hanyalah mengatasi masalah sesaat saja,tanpa mengatasi sebab dari permasalahan maka hal tersebut akan terus terulang.
Pemerintah sendiri terkesan kurang responsife dan menganggap lalu saja.di Jakarta semisal diperdalam dan di perlebar apapun sungainya tetap saja banjir terjadi,kalaupun belum itu hanya sesaat. mereka tidak berfikir,mengapa sungai menjadi dangkal dan sempit, mengapa air sungainya tidak mau mengalir!!! itu yang mestinya mereka pikirkan sebab dan solusinya.
Banyak daerah-daerah kekeringan dan sawah ladang tak menghasilkan,laut hasilnya berkurang.apakah kita pernah melihat apa yang berubah sehingga bumi kita tidak produktif,pernahkah kita perhatikan alam,sungai,tanah,udara disekitar kita dulu dan sekarang .
Cobalah kita tengok air sungai kita sudah menghitam dan bau karena limbah dan sampah,alam sekitar kita berubah dengan beton-beton tanpa di selingi hehijauan pepohonan,udara yang kita hirup semakin sesak polusi dan terasa terik panas,janganlah sekedar kita salahkan karena kemajuan jaman.
Di Negara seperti jepang,korea,singapura walapun maju dan modern penduduknya senantiasa menjaga keharmonisan alam dan manusia.
marilah kita koreksi diri.apa yang telah kita sumbang bagi alam sekitar kita,yang tiap hari nya justru kita yang bergantung padanya.
Indonesia memang dikaruniai tanah yang subur dan air yang melimpah,namun bila tidak kita jaga dan pelihara kelestarian,kebersihan dan isi-isinya maka lambat laun juga akan mengalami kemundurun,kerusakan dan disusul kehancuran.
KEHANCURAN INDONESIA, wacana buruk yang tentunya tidak ingin kita alami sebagi penduduk indonesia,sebagai orang yang mengaku cinta dan bertanah air indonesia. namun sebetul nya sejak dulu hingga kini justru kitalah warga indonesia yang telah menanam dan menabur benih-benih kehancuran dan kerusakan.
Dalam sejarah yang dialami dan pernah terjadi di negri ini kita sering mengalami kasus-kasus besar dan penting dalam sejarah, penjajahan,perjuangan kemerdekaan,pemberontakan,jaman kejayaan kerajaan, dan banyak yang lain. yang kesemuanya itu dapat kita atasi dan lalui dengan pengorbanan dan perjuangan namun sepertinya kita lengah dan terlalu menyepelekan hal-hal yang kecil.
Sebagai contoh konkret benih benih kehancuran yang kita tanam setiap waktu adalah kemalasan dan ketidak tahuan akan perlunya sinkronisasi alam dan manusia,apalagi saat ini banyak orang yang semakin tidak peduli dengan alam dan hanya mengambil keuntungan dari segi pribadi nya.
Saat ini 85% masyarakat indonesia membuang sampah seenaknya.bahkan mengejar kepraktisan mereka membuang sampah kesungai-sungai,ke tepi jalan raya,dan menelipkan ke ilalang dan lahan kosong orang lain.
Sepele memang dan tampak biasa saja,namun justru di sini lah letak benih bencana dan kehancuran yang suatu saat pasti akan muncul dan membuat kita menyesal.
Kita (warga indonesia) seolah tak pernah belajar dari kasus yang sudah-sudah terjadi.
• Tiap tahun di musim hujan di Jakarta dan kota-kota besar lain nya pasti banjir
• Sekarang banyak daerah di musim kemarau kesulitan air bersih bahkan kekeringan parah
• Penyakit-penyakit musiman yang selalu hadir tiap tahun nya
• Binatang-binatang pembawa penyakit telah menyebar keberbagai sudut daerah
• Kegagalan pertanian dan kelautan serta penurunan hasil produksinya
Penanggulangan saat bencana hanyalah mengatasi masalah sesaat saja,tanpa mengatasi sebab dari permasalahan maka hal tersebut akan terus terulang.
Pemerintah sendiri terkesan kurang responsife dan menganggap lalu saja.di Jakarta semisal diperdalam dan di perlebar apapun sungainya tetap saja banjir terjadi,kalaupun belum itu hanya sesaat. mereka tidak berfikir,mengapa sungai menjadi dangkal dan sempit, mengapa air sungainya tidak mau mengalir!!! itu yang mestinya mereka pikirkan sebab dan solusinya.
Banyak daerah-daerah kekeringan dan sawah ladang tak menghasilkan,laut hasilnya berkurang.apakah kita pernah melihat apa yang berubah sehingga bumi kita tidak produktif,pernahkah kita perhatikan alam,sungai,tanah,udara disekitar kita dulu dan sekarang .
Cobalah kita tengok air sungai kita sudah menghitam dan bau karena limbah dan sampah,alam sekitar kita berubah dengan beton-beton tanpa di selingi hehijauan pepohonan,udara yang kita hirup semakin sesak polusi dan terasa terik panas,janganlah sekedar kita salahkan karena kemajuan jaman.
Di Negara seperti jepang,korea,singapura walapun maju dan modern penduduknya senantiasa menjaga keharmonisan alam dan manusia.
marilah kita koreksi diri.apa yang telah kita sumbang bagi alam sekitar kita,yang tiap hari nya justru kita yang bergantung padanya.
Indonesia memang dikaruniai tanah yang subur dan air yang melimpah,namun bila tidak kita jaga dan pelihara kelestarian,kebersihan dan isi-isinya maka lambat laun juga akan mengalami kemundurun,kerusakan dan disusul kehancuran.
Saturday, July 16, 2011
apa yang salah dengan indonesia
Indonesia Adalah Negara Kepulauan ,Ribuan Pulau Berjajar Dari Sabang Sampai Merauke Tercatat 17.504 Pulau. Baik Itu Yang Sudah Di Beri Nama Maupun Yang Belum Di Beri Nama ,Dari Segi Structural Dan Kontur Yang Di Selimuti Pegunungan ,Lembah Dan Bukit Bukit (Dua Jalur Pegungunan Dunia Bertemu Di Indonesia) Yang Mana Dari Itu 75% Lahan Di Indonesia Adalah Produktif Dan Subur.Negara Agraris Pun Pernah Di Sematkan Untuk Indonesia.
Bila Kita Simak Uraian Di Atas Maka Secara Logika Indonesia Adalah Negara Yang Berlimpah Dengan Hasil Laut Dan Hasil Bumi Yang Menjadikannya Bisa Berswasembada Pangan Dan Lauk.
Namun Realitanya Sangatlah Berbanding Terbalik.Berdasarkan Catatan Kawasan Asean Saja, Konsumsi Daging/Lauk Masyarakat Indonesia Tercatat 7,1 Kg/Tahun (19,5gram Perhari Atau Sebesar Jari Kelingking Orang Dewasa Tiap Harinya) Angka Ini Sangat Jauh Bila Dengan Malaysia Yang 46,87kg/Tahun Dan Thailand Yang Mencapai 24,96kg/Tahun.Sedang Untuk Pangan Indonesia Berada Di Jajaran Ke 4 Negara Pengimpor Beras Terbesar Di Dunia,Posisi Kita Tidak Jauh Beda Dengan Negara Negara Afrika Yang Merupakan Importir Beras Terbanyak Di Dunia,Hal Ini Dapat Dimaklumi Karena Sebagian Besar Kawasan Afrika Adalah Wilayah Yang Kering Dan Tandus Juga Konflik Berkepanjangan Yang Membuat Produk Pangan Nya Menurun Drastis. Namun Negara Kita Sangatlah Berbeda,Bumi Kita Hijau Dengan Berbagai Tumbuhan Didalam Nya (Indonesia Sebagai Negara Hutan Tropis Terbesar Ke 2 Setelah Brazil,Hutan Bakau Indonesia Adalah Yang Terluas Di Dunia) Air Kita Bersih Dan Melimpah,Species Tanaman Dan Fauna Juga Bertaburan Di Seantero Negri (Tercatat Species Hiu Terbanyak Dari Indonesia,Terumbukarang Indonesia Terkaya Didunia Dan Banyak Binatang Misterius Yang Belum Terkuak Di Kedalaman Hutan Hutan Indonesia), Bahkan Kita Juga Punya Sumber Engergi Yang Boleh Di Bilang Sangat Komplit Baik Itu Dari Gas Alam(Penghasil LNG Terbesar Di Dunia),Batu Bara,Minyak Bumi,Sumber Panas Bumi Maupun Curahan Sinar Matahari Yang Intens. Kita Juga Di Beri Kelebihan Tambang Tambang. Emas,Nikel,Timah(Terbesar Ke 2 Didunia) Besi Baja,Tembaga Dan Banyak Lagi Yang Lain Nya Yang Notabene Barang Kali Hanya Indonesialah Yang Memilki Sumber Daya Alam Yang Paling Komplit Yang Ada Dalam Satu Negara.
Dari Letak Dan Goegrafis Perairan Indonesia Adalah Penghubung Samudra Hindia Dan Samudra Pasifik,Kita Juga Pengubung Benua Asia Dengan Benua Australia.Sungguh Suatu Karunia Yang Luar Biasa,Bahkan Emha Ainun Ajib Pernah Mengatakan Kalau Pun Surga Pernah Pecah Maka Indonesia Lah Pecahan Surga Itu (Konotasi Sebagai Penggambaran Kekayaan Alam Indonesia).
Tak Mengheran Kan Bila Indonesia Menjadi Primadona Penjelajah Eropa Dan Jadi Rebutan Saat Perang Dunia.Karena Dengan Menguasai Indonesia Berarti Mereka Punya Basis Yang Stategis Dan Lumbung Pangan Serta Harta.
Lantas Apa Yang Salah Dengan Penggalan Surga Ini…! Apa Yang Salah Dengan Kekayaan Laut Dan Bumi Negara Ini ! Ibarat Tikus Yang Mati Di Lumbung Padi,..Dengan Berbekal Pengelolaan Sumber Alam Secara Efektif Efisien Indonesia Seharus Nya Sudah Bisa Menjadi Negara Maju Bahkan Negara Super Power Di Dunia.Lantas Ada Apa Ini ! Kita Masih Terpuruk Dengan Hutang Yang Bertriliyun Triliyun,Kita Masih Bergantung Dari Negara Lain Untuk Menopang Ekonomi Kita,Yang Terburuk Kita Juga Masih Di Atur Negara Lain Dalam Berbagai Langkah.
Kita Seolah Olah Kehilangan Jati Diri Kita Sebagai Negara Yang Bebas Aktif Sebagi Pecetus Gerakan Nonblok Sebagai Negara Pelopor Asean.Negara Kita Adalah Negara Yang Berdaulat,Meraih Kemerdekaan Melalui Perjuangan Bukan Pemberian Negara Lain. Namun Saat Ini Kita Terlalu Tunduk Pada Pihak Asing Karena Merasa Ada Nya Ketergantungan.Kita Terlalu Nyaman Dengan Buaian Pihak Asing Sedangkan Alam Kita Di Hisap Nya Dan Kita Hanya Memperoleh Sedikit Cipratan Manis Nya.Petinggi Petinggi Pemerintah Terlalu Nyaman Duduk Di Jabatan Jabatannya Sehingga Enggan Berdiri Untuk Bebrbaur Dengan Masyarakat Dan Merasakan Apa Yang Rakyat Rasakan,Mereka Terlalu Sibuk Dengan Menyibukan Dirinya Masing Masing Dalam Payung Lembaga,Institusi,Nama,Atau Apalah Yang Seharusnya Sebagai Wadah Yang Tidak Hanya Menampung Tapi Mewujudkan Kehendak Rakyat. Kebanyakan Dari Mereka Justru Tidak Bisa Memahami Tugas Nya Sebagai Wakil Rakyat,Kenyataannya Nama Rakyat Justru Dijadikan Alat Untuk Memenuhi Hasrat Mereka.Apabila Mereka Paham Dan Menjalankan Tugas Nya Dengan Benar Dalam 6 Tahun Saja Indonesia Bisa Terbebas Dari Hutang,Dan Sumber Daya Manusia Indonesia Akan Melejit Kualitas Nya. Dalam Tema Ini Saya Pribadi Tidak Ingin Memperparah Atau Memperkeruh Keadaan Yang Telah Terbentuk,Saya Tidak Ingin Mencampuri Urusan Politik Yang Saya Sampaikan Dan Saya Paparkan Adalah Bertujuan Agar Rakyat Indonesia, Masyarakat Indonesia Lebih Terbuka Kesadaran Nya, Bahwa Tidak Seharusnya Kondisi Mereka Seperti Saat Ini,Tidak Seharusnya Mereka Gelisah,Bimbang Dan Binggung Memikirkan Keadaan Ekonomi Juga Kesehatan Nya.
Mereka Harus Bangkit,Mereka Harus Sadar Tidak Perlu Menunggu Pemerintah,Kita Akan Selalu Terlambat Bila Mengandalkan Pemerintah.Kita Harus Berdikari, Berfikir,Menganalisa Dan Berkerja,Kita Tingkatkan Metode Dan Lebih Proaktif Dalam Mengelola Apa Yang Di Sediakan Alam. Selama Ini Kita Hanya Jadi Penonton Akan Kekayaan Alam Kita,Selama Ini Kita Hanya Pelaksana Dari Metode Pemerintah (Yang Maaf Mungkin Meniru Metode Negara Lain) Kitalah Yang Lebih Paham Tentang Watak Kita,Karakter Kita,Alam Kita,Air Kita,Bumi Kita Karena Begitu Lahir Udara Indonesialah Yang Kita Hirup,ASI Perempuan Indonesia Yang Mensuport Kita Bukan Dari Pihak Lain.
Masyarakat Harus Bisa Mandiri Untuk Dirinya Sendiri,Yang Akan Nantinya Meluas Pada Lingkungan Sekitarnya. Dengan Kuat Nya Pondasi Di Bawah Maka Goncangan Besar Pun Bisa Teredam,Rakyat Harus Bisa Mencukupi Kebutuhan Nya Dalam Hal Ini Pangan, Adalah Tugas Mahasiswa,Pelajar,Dan Generasi Muda Untuk Membantu Di Bidang Kesehatan Dan Pendidikan,Dengan Cara Apa ? Yakni Dengan Menyebarluaskan Ilmu Yang Mereka Dapatkan,Dengan MEMPRAKTEKAN LANGSUNG Pengetahuan Tepat Guna Yang Mereka Punya,Jangan Hanya Terpusat, Kita Harus Meratakan Sampai Kepelosk Pelosok.Jadilah Mahasiswa Yang Benar Benar Siap Di Lapangan,Tidak Hanya Di Makalah Dan Argument Saja, Sekecil Apapun Tapi Bila Hal Itu Di Wujudkan,Hal Itu Di Pergunakan Dan Dipraktekan Maka Akan Memberi Dampak Nyata.
Subscribe to:
Posts (Atom)